Austin-Sparks.net

Kristus dan Pengantin Perempuan-Nya

oleh T. Austin-Sparks

Pertama kali diterbitkan di dalam majalah “A Witness and A Testimony,” Jan-Feb 1949, Jilid 27-1. Judul asli: "Christ and His Bride." (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)

“Kristus … telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela” (Efesus 5:25-27).

Bapa menetapkan segala sesuatu untuk Anak-Nya. ‘Segala sesuatu’ itu akan menjadi warisan bersama bagi Anak-Nya dan pengantin perempuan Anak-Nya, Jemaat. Itu muncul dengan sangat jelas di dalam Perjanjian Baru. Pengantin perempuan itu ada di dalam ras umat manusia, diciptakan seperti yang diberitahukan kepada kita di dalam kitab Kejadian. Pengantin perempuan itu harus dari urutan tertentu, karakter tertentu, jenis tertentu, agar cocok dengan Anak itu. Ia harus menjadi seorang pengantin perempuan yang sangat istimewa, ia harus dibuat untuk Dia yang paling cocok.

Kemudian kita memiliki kisah Adam dan Hawa, dan kita tahu apa yang terjadi melalui penyerahan mereka kepada Iblis. Sesuatu yang rohani terjadi di dalam mereka, sebuah perubahan terjadi di dalam kodrat mereka itu sendiri. Allah telah membuat mereka, pertama, untuk persatuan dengan diri-Nya sendiri; kemudian untuk persekutuan dengan diri-Nya sendiri; dan kemudian untuk keserupaan dengan diri-Nya sendiri; dan dalam ketergantungan pada diri-Nya sendiri; mengarah kepada hal terakhir, iman yang mutlak dan implisit di dalam Dia. Itulah lima hal yang menjadi ciri Jemaat menurut pikiran Allah – (1) kesatuan dengan Allah, kesatuan vital, kesatuan satu kehidupan; (2) persekutuan dengan Allah, persetubuhan, persekutuan, kesatuan pikiran; (3) keserupaan dengan Allah, menurut gambar-Nya sendiri dan menurut rupa-Nya, mengambil karakternya dari-Nya, Ia memberikan karakter dan kodrat-Nya kepada Jemaat; kemudian (4) ketergantungan kepada-Nya yang begitu lengkapnya sehingga tidak ada kehidupan terpisah dari-Nya. (Ini adalah salah satu ujian besar persatuan pernikahan – dan saya harus mengatakan, mengambilnya dari sudut pandang manusia, satu yang paling sulit – bagi seorang isteri untuk benar-benar bergantung pada seorang laki-laki untuk setiap sen. Ada pemberontakan melawan hal itu di zaman kita: tetapi Allah bermaksud demikian dengan Jemaat-Nya – hanya ketergantungan mutlak, tidak memiliki apa pun terpisah dari-Nya, menarik segala sesuatu dari-Nya.) Dan itu berarti (5) iman yang sempurna di dalam Dia. Kelima hal itu harus menjadi ciri pengantin perempuan Kristus.

Sekarang hal yang terjadi ketika Iblis membawa hari itu dengan mereka berdua mengubah semua itu. Itu merusak persatuan; itu mengakhiri persekutuan; itu merusak keserupaannya dan membuat ekspresi penuhnya menjadi tidak mungkin; kemandirian datang masuk – sebab tindakan mereka adalah tindakan independen: Iblis telah menggoda mereka untuk bertindak sendiri, tanpa hubungan apa pun dengan Allah sama sekali – dan itu semua berarti bahwa iman kepada Allah dihancurkan. Itu adalah sesuatu yang terjadi di dalam kodrat. Itu bukan hanya sebuah tindakan, tetapi sesuatu yang masuk ke dalam kodrat mereka itu sendiri; dan demikianlah kita menemukan ras-nya.

Sekarang Tuhan meletakkan tangan-Nya ke atas satu dan lainnya dari mereka yang akan membentuk pengantin perempuan itu. Ia membawa mereka ke tempat di mana mereka harus membuat keputusan ini dan mengambil posisi ini – ‘Aku mati kepada semua itu yang terjadi dulu sekali; aku mati kepada persatuan yang rusak, kepada persekutuan yang terputus, kepada keserupaan yang rusak, kepada segala kemandirian dan ketidak-percayaan. Aku menolaknya, aku mengesampingkan semuanya itu; aku katakan itu milik ciptaan yang aku benci, dan aku ingin itu diselesaikan, mati dan dikubur. Di dalam Kristus, kesatuan dipulihkan, persekutuan dimulai lagi, keserupaannya, keserupaan dengan Anak, diambil oleh Roh Kudus; aku sejak saat ini sepenuhnya dan seluruhnya bergantung pada Tuhan, bukan untuk hidup bagi diri-ku sendiri tetapi selanjutnya “untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka” (2 Korintus 5:15), dan selanjutnya iman-ku ada di dalam Dia.’

“Kristus mengasihi jemaat,” dan Ia menyerahkan diri-Nya, untuk satu hal, untuk membelinya; untuk hal lainnya, untuk menghasilkan kematian dirinya sendiri itu, atas namanya. Kita tidak dapat membunuh diri kita sendiri, tetapi Tuhan Yesus telah melakukannya untuk kita. Ia telah mati untuk semua kondisi lain itu bagi kita, dan telah bangkit untuk semua pemikiran tentang Allah ini bagi kita. Sehingga dalam kematian-Nya, kita mati terhadap semua yang terjadi di Eden, dan di dalam kebangkitan-Nya kita bangkit kepada segala yang Allah kehendaki bagi pengantin perempuan itu. “Kristus … mengasihi jemaat, dan menyerahkan diri-Nya untuknya … supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu.”

Itu membawa kita ke tahap lebih lanjut ini, bahwa kita ada bersama sebagai Jemaat, sebagai pengantin perempuan, di dasar kebangkitan, dan hidup kita tidak lagi hidup mandiri, bahkan sebagai orang Kristen. Kita bergantung satu sama lain di dalam Kristus, sebab Kristus telah mempercayakan diri-Nya kepada Jemaat, dan kita datang ke dalam kepenuhan Kristus yang lebih besar dalam hubungan satu sama lain daripada yang seharusnya kita dapatkan jika kita hanya individu yang terisolasi; kita mendapatkan kepenuhan Kristus yang lebih besar dalam persekutuan kita bersama. Jadi kita membutuhkan Jemaat, sebab Kristus datang kepada kita di dalam Jemaat, dan ketergantungan kepada Tuhan ini ditunjukkan oleh ketergantungan rohani kita kepada satu sama lain, kepada persekutuan, kepada persekutuan umat Allah. Di dalam Kristus kita adalah satu, menyediakan Dia dengan apa yang Bapa selalu maksudkan untuk Ia miliki – sebuah Jemaat yang mulia.


Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.