Austin-Sparks.net

Kristus di Sorga dan Kristus di Dalam

oleh T. Austin-Sparks

Pertama kali diterbitkan di dalam majalah "A Witness and A Testimony" Mei-Juni 1934, Jilid 12-3. Judul asli: "Christ in Heaven and Christ Within (1934)". (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)

Kebutuhan untuk Keseimbangan

“Yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga” (Efesus 1:20).

“Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan” (Kolose 1:27).

“Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa” (Roma 6:1-6).

“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut” (Roma 8:1-2).

“Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita. (Roma 8:33-34).

Kami merasakan pentingnya untuk mengatakan sepatah kata mengenai Kristus di sorga dan Kristus di dalam diri orang percaya, yaitu, apa yang objektif dan apa yang subjektif. Ini sangatlah penting bahwa kita harus menjaga keseimbangan kebenaran. Sebagian besar dari masalah kita adalah karena ada penekanan yang tidak seimbang pada beberapa aspek-aspek kebenaran. Ini adalah baik untuk mengetahui kebenaran, dan ini adalah baik untuk bersukacita di dalamnya, tetapi ini juga mungkin bahwa bahkan kebenaran dapat membuat kita mengalami kesulitan. Ada banyak bahaya yang terletak di arah kebenaran, bahkan kebenaran rohani; dan tidak sedikit dari umat Tuhan yang telah jatuh ke dalam bahaya itu. Ini bukanlah karena mereka menderita kekurangan terang, tetapi mereka sangat menderita sebab mereka belum mendapatkan terang mereka disesuaikan dengan benar dan seimbang. Oleh karena itu, ini menjadi sangat diperlukan bagi kita untuk mendapatkan hal-hal dalam perspektif dan dalam proporsi yang benar. Kelebihan di satu sisi mana pun akan selalu mengarah pada cedera rohani, dan sangat sering menjadi bencana. Sejarah banyak alat-alat yang telah dibangun dan digunakan oleh Tuhan pada akhirnya adalah kisah sedih tentang hilangnya kuasa dan keefektifan karena penyolokan pada suatu penekanan yang tidak seimbang, menempatkan suatu sisi kebenaran di tempat yang tidak sebanding dengan apa yang saling melengkapi-nya.

Kebenaran yang Saling Melengkapi

Ini bukan hanya soal serba bisa, yaitu, memiliki segala sesuatu dan berada dalam segala sesuatu; tetapi dalam konstitusi tubuh, kita menemukan bahwa satu hukum diseimbangkan dengan hukum yang lain. Semua hukum-hukum, tentu saja, adalah perlu, dan ini penting untuk memberikan tempat-nya bagi setiap fungsi-fungsi di dalam tubuh kita; tetapi di sana berjalan hukum-hukum dan fungsi-fungsi yang paralel, yang satu menyeimbangkan yang lain. Ada apa yang melengkapi sesuatu yang lain. Kedua hal-hal ini adalah, seolah-olah, kembar, berlari bersama, dan untuk terlalu menekankan atau terlalu mengembangkan salah satunya berarti untuk mengacaukan seluruh keteraturan, dan untuk membawa masuk keterbatasan dan kelemahan yang cukup serius, dan untuk membuat hal-hal menjadi jauh kurang efektif daripada yang seharusnya.

Demikian juga dalam hal-hal rohani. Selalu ada kebenaran yang menyeimbangkan. Ada satu hal, tetapi ada sesuatu yang menyertainya, dan yang menjaganya dalam ukuran yang benar, dan menyebabkannya memenuhi tujuannya dan melayani tujuannya dengan yang paling efektif. Ada tatanan ini dalam ciptaan Ilahi – satu hal diperlukan untuk yang lain untuk membuat yang lain itu memenuhi tujuannya secara penuh. Di situlah keseimbangan harus diperhatikan dan dipertahankan.

Musuh Menggunakan Pekerjaan Allah Melawan-Nya

Maka kita harus ingat bahwa musuh selalu ingin menggunakan pekerjaan Allah sendiri dan kebenaran Allah sendiri melawan diri Allah sendiri. Fakta itu dibuat menjadi sangat jelas di dalam Kitab Suci, dan kita dapat mengamatinya dalam pengalaman dan sejarah rohani. Garis tindakan ini lebih berhasil bagi musuh daripada mungkin yang lainnya, sebab hasilnya adalah bahwa ia segera berprasangkakan pekerjaan Allah dan kebenaran Allah. Ia menutup pintu kepada penerimaan dari apa yang berasal dari Allah hanya dengan menggunakannya melawan Allah, dan salah satu metode-nya yang paling sukses adalah bahwa dengan mendapatkan penekanan yang berlebihan atau pemahaman yang tidak seimbang akan kebenaran Ilahi. Saudara akan melihat apa yang saya maksudkan semakin kita melanjutkan.

Sebuah Bahaya dengan Setiap Berkat

Sehingga dengan setiap berkat Ilahi ada bahaya. Di mana pun ada sesuatu yang benar-benar dari Tuhan, ada yang telah terikat dengannya, bahaya-nya sendiri.

Sekarang ini hanyalah pengamatan umum, sebagai yang mengarah pada meditasi singkat ini di sepanjang garis spesifik dari apa yang objektif dan apa yang subjektif tentang pekerjaan Tuhan Yesus bagi dan di dalam orang percaya. Kita akan melihat pada kedua hal ini secara terpisah dengan sangat singkatnya, melihat apakah berkat itu dan apakah bahayanya.

Sisi Objektif

Kita mengambil sisi objektif terlebih dahulu, Tuhan Yesus disajikan kepada kita sebagai yang berada di sorga. Kita tahu bahwa Ia ada di sana, dan kita tahu bahwa ada sangat banyak yang dikatakan di dalam Firman tentang keberadaan-Nya di sana; tetapi mengapa Ia ada di sana? Di tempat pertama: Bagaimana Ia sampai di sana? Sekarang saudara akan perhatikan jika saudara melihat ke dalam Firman bahwa setiap kali sisi sorgawi dari kenaikan Tuhan Yesus disajikan, yaitu, setiap kali masalahnya dilihat dari atas, ini tidak berbicara tentang kepergian-Nya ke atas atau kenaikan-Nya, tetapi ini berbicara tentang penerimaan-Nya. Di dalam pasal pertama dari Kitab Kisah Para Rasul, dicatat bahwa ketika para murid melihat ke langit setelah Tuhan Yesus diangkat dari antara mereka, dua malaikat muncul dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang diterima di sorga …” (Versi Resmi mengatakan “terangkat”). Itu adalah sudut pandang malaikat, atau sorgawi, dan kata “diterima” mewakili sesuatu yang lebih dari sekedar fakta bahwa Ia naik ke sorga. Ini membawa bersamanya fakta ini, bahwa ini akan mustahil bagi Tuhan Yesus untuk diterima di sorga jika Ia tidak menyelesaikan-nya dengan sempurna pekerjaan yang Ia datang dari sorga untuk lakukan. Pada dasarnya, sorga akan tertutup bagi-Nya; sorga harus berkata kepada-Nya, ‘Tetapi Engkau belum melakukan pekerjaan itu; tidak akan ada penerimaan sampai Engkau telah melakukannya’. Tetapi ini adalah karena Ia telah menyempurnakan pekerjaan yang Ia datang untuk lakukan, dan tidak ada lagi yang dapat ditambahkan kepadanya, bahwa sorga menerima Dia, dan itu adalah penerimaan yang luar biasa! Mazmur 24 memberi kita gambaran tentang apa yang dimaksudkan dengan penerimaan itu: “Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! “Siapakah itu Raja Kemuliaan?” “Tuhan, jaya dan perkasa, Tuhan, perkasa dalam peperangan.” Saudara lihat, itu menyiratkan pekerjaan yang telah dilakukan-Nya oleh Salib-Nya, dalam menggulingkan seluruh musuh-Nya dan musuh-musuh kita, memenuhi segala tuntutan kebutuhan manusia dalam hal keselamatan, menyempurnakan keselamatan kita. Dan demikianlah Ia diterima, dan berada di sebelah kanan Allah; dan di sebelah kanan selalu di dalam Kitab Suci adalah tempat kekuatan dan kehormatan. Ia berada di sebelah kanan Allah karena pekerjaan yang Ia datang untuk lakukan sudah selesai. Yaitu, bahwa keselamatan kita telah disempurnakan oleh dan di dalam Tuhan Yesus. Tidak ada ada pun untuk ditambahkan-Nya kepadanya. Itu adalah hal yang paling dasar untuk dikatakan, namun itu begitu mendasar. Begitu banyak umat Tuhan yang belum datang masuk ke dalam penghargaan yang penuh suka cita dari itu – bahwa Tuhan Yesus benar-benar telah memberikan elusan terakhir dan sentuhan terakhir kepada keselamatan kita; bahwa ketika sorga menerima-Nya, sorga menetapkan meterainya kepada pekerjaan Salib-Nya yang sempurna; dan bahwa Ia ada di sana memiliki keselamatan yang bukan masih belum tercapai melainkan yang telah final, penuh, lengkap, menyeluruh.

Keselamatan yang Sempurna Ketika Kita Percaya

Keselamatan kita bersandar pada penerimaan beriman kita akan hal itu, bukan dari apa pun setelah itu. Pada hari di mana kita menjadi percaya kepada Tuhan Yesus atas dasar kesempurnaan pekerjaan Salib-Nya, kita menerima kesempurnaan keselamatan, dan masuk ke dalam segala keselamatan itu sampai pada tingkat terakhirnya. Kita tidak akan pernah – meskipun kita harus hidup selama berabad-abad di bumi ini, - kita tidak akan pernah di dalam Kristus menjadi sedikit lebih sempurna daripada saat pertama kita berada di dalam Dia ketika kita menjadi percaya. Semua itu dijadikan baik bagi kita di hari kita menjadi percaya. Tidak ada pertanyaan, tidak ada bahaya, tidak ada risiko, hal itu sudah selesai, itu adalah milik kita; penuh dan lengkap di dalam Kristus. Darah Tuhan Yesus telah menangani seluruh pertanyaan akan dosa, akar dan cabang, sekali dan untuk selamanya, bagi kita. Pertanyaan tentang penghukuman telah diselesaikan untuk selamanya. Saudara tidak dapat memiliki hal yang lebih menyeluruh dari pada ini – TIDAK ADA penghukuman! “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Tidak dikatakan: ‘Tidak ada penghukuman bagi mereka yang telah dengan setia berjalan bersama Tuhan selama bertahun-tahun.’ Dikatakan: “bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Dan kapan saudara ada di dalam Kristus? Saudara berada di dalam Kristus pada saat saudara percaya dalam hubungannya dengan pekerjaan-Nya di kayu Salib untuk keselamatan saudara, dan pada saat itulah, saudara masuk ke dalam tempat TANPA PENGHUKUMAN, dan kemerdekaan dari penghukuman tidak bisa menjadi lebih lengkap lagi dari pada itu.

Hal yang sangat penting adalah bagi kita untuk mendapatkan itu diselesaikan di dalam hati kita sendiri. Kita telah diselamatkan, kita telah diampuni, kita telah dimerdekakan dari penghukuman. Di dalam Kristus, kita sempurna. Ia adalah kesempurnaan kita, dan kesempurnaan-Nya itu adalah milik kita melalui iman. Orang-orang yang memiliki pemahaman hati yang paling murni, paling jelas, paling penuh tentang hal itu adalah orang-orang yang paling bahagia, orang-orang yang tahu sukacita. Orang-orang yang belum memahami itu adalah orang-orang yang terganggu, mereka tidak memiliki kepenuhan sukacita, mereka selalu takut, cemas, khawatir tentang keselamatan mereka, ragu-ragu; dan musuh memainkan banyak tipu muslihat dengan orang-orang yang belum menyelesaikan itu sekali dan untuk selamanya.

Nah, itu adalah kebenaran yang diberkati dari apa yang adalah objektif dalam keselamatan bagi orang percaya sebagai yang berada di dalam Kristus. Saya sangat senang bahwa Ia ada di sorga “jauh di atas segala-nya” dengan masalah ini. Jika Ia ada di sini di dunia ini, saya mungkin berpikir bahwa apa pun dapat terjadi: tetapi Ia tidak ada di sini, dan Ia juga tidak ada di dunia mana pun di mana apa pun dapat terjadi; Ia berada di luar semua kejadian-kejadian dalam hal keselamatan. Keselamatan kita itu dalam kesempurnaan-nya telah diletakkan di luar jangkauan apa pun yang dapat menimbulkan keraguan padanya, atau mengajukan pertanyaan tentang hal itu – di luar sentuhan apa pun yang dapat membawanya ke dalam ketidakpastian.

Bahaya dari Penangkapan Objektif

Tetapi ada bahaya yang terkaitkan bahkan dengan kebenaran yang diberkati itu, karena itu hanyalah satu sisi dari kebenaran. Itu adalah sisi pertama; itu adalah hal yang harus datang terlebih dahulu, tetapi itu hanyalah satu sisi, dan oleh karena itu, ini hanyalah mungkin untuk membuat keselamatan satu-sisi dengan menempatkan semua penekanannya pada hal itu dan tidak memberikan tempat yang seharusnya pada sisi lainnya.

1. Bahaya Kedangkalan

Apa saja bahayanya? Yah, kita mulai dengan yang paling sederhana, bahaya kedangkalan, kecetekan. Apa yang telah dilakukan Kristus bagi kita mungkin adalah masalah sukacita yang sangat besar dan kebahagiaan serta kepuasan; tetapi kepuasan di dalam alam itu dan hanya dengan sisi itu saja, dapat mencegah pekerjaan mendalam yang diperlukan itu, yang datang dari sisi yang saling melengkapi dari kebenaran akan pekerjaan Kristus, yaitu yang subjektif. Demikianlah ditemukan bahwa banyak orang, yang bersukacita sepenuhnya dalam finalitas keselamatan mereka di dalam Kristus, hidup sangat banyaknya di permukaan, dan tidak belajar banyak tentang kenyataan yang lebih dalam dan makna Kristus yang lebih penuh. Itu adalah bentuk bahaya pertama dan mungkin adalah yang paling sederhana.

2. Bahaya Kematangan yang Tertunda

Terkait erat dengan ini adalah bahaya dari membuat kehidupan Kristen statis, menetap, di mana ia telah mencapai titik penerimaan semua kebenaran objektif melalui iman dan menetap di sana, dan tidak berjalan lebih jauh dari itu dalam pengalaman rohani. Kebenaran ada di sana, tetapi itu adalah objektif, eksternal, meskipun ada sukacita yang besar, dan kepastian di dalam hati; tetapi kehidupan Kristen telah berhenti dengan itu, ia telah menetap. Itu adalah bahaya yang sangat nyata, dan saudara menemukannya menandai banyak umat Tuhan. Sikap mereka adalah, “Aku telah diselamatkan, tidak ada yang harus ditambahkan atau dapat ditambahkan ke dalam keselamatan-ku; Aku tidak perlu ragu lagi akan keselamatan-ku, aku diterima di dalam Kristus, dan aku sempurna di dalam Dia; apa lagi yang aku butuhkan? Aku hanya perlu beristirahat pada itu dan menikmati itu dari hari demi hari.” Ya, itu sangat bagus, tetapi saudara lihat, itu dapat membawa kecegatan, sehingga saudara hidup di satu sisi hal-hal, dan seluruh kehidupan Kristen berhenti di sana.

3. Bahaya Kontradiksi

Ada bahaya lebih lanjut ke dalam apa, beberapa orang jatuh, yang telah menangkap dengan cara yang sangat benar dan diberkati, kebesaran keselamatan yang telah dicapai oleh Kristus sebagai milik mereka. Sebab mereka tahu bahwa masalah keselamatan telah diselesaikan selamanya, dan tidak ada ruang apa pun untuk keraguan atau ketakutan apa pun, dan tidak ada yang bisa mengubah fakta itu; dan bahwa keselamatan mereka tidak beristirahat sejenak pun atas siapa mereka itu atau apa pun yang mereka lakukan, tetapi atas siapa Dia itu dan apa yang telah Ia lakukan, - yang semuanya tidak dapat disangkal adalah benar; namun, karena mereka sangat yakin dan tidak memiliki keraguan apa pun, ditemukan kurangnya simpati dan mereka menjadi keras, dingin dan legal. Terkadang mereka menjadi kejam, dan terlalu sering ketidak-konsistenan muncul dalam kehidupan; yaitu, sikap mereka mengatakan, pada dasarnya, “Aku telah diselamatkan, tidak peduli apa yang aku lakukan, aku tidak akan pernah hilang.” Mereka tidak akan pernah bermimpi untuk mengatakan itu di dalam begitu banyak kata-kata, namun sering kali hal ini terjadi seperti itu, bahwa kepastian mereka itu sendiri akan keselamatan membuka pintu bagi ketidak-konsistenan dan kontradiksi di dalam hidup mereka yang tidak pernah mencapai hati nurani mereka, hanya karena mereka berkata mereka tidak lagi memiliki kesadaran akan dosa, bahwa hati nurani mereka telah dibersihkan, dan dengan demikian, seorang tidak boleh diganggu oleh hati nurani lagi; keselamatan itu mutlak, tidak ada yang dapat menyentuhnya. Secara halus, tanpa disadari, tanpa alasan atau pemikiran mereka, sikap itu sungguh merayap masuk dan saudara menemukan dengan beberapa bahwa jika saudara membawa ke hati mereka, hal-hal tertentu di dalam hidup mereka yang saudara lihat sebagai ketidak-konsistenan yang mencolok, mereka tidak akan mempercayainya, mereka mungkin akan menolaknya, atau hanya mengatakan, “baiklah, tidak ada yang mengubah fakta keselamatan-ku.” Hidup dengan demikian dilemparkan ke dalam keadaan yang tidak seimbang, dan bahayanya datang masuk tepat dengan fakta kepenuhan dan finalitas keselamatan itu sendiri.

4. Bahaya Kebenaran yang Mengambil Tempat Hidup

Ada bahaya lain; ini adalah membuat kemajuan sebagai masalah kebenaran dan bukan hidup. Kemajuan, tentu saja, diakui sebagai diperlukan. Tidak ada orang percaya yang sejati yang akan duduk dan berkata, “Nah, sekarang tidak ada lagi kemajuan yang harus dibuat.” Tetapi bagi banyak orang yang telah begitu kuat mengambil posisi atas pekerjaan objektif Tuhan Yesus di dalam kesempurnaannya, masalah kemajuan bukanlah masalah hidup, melainkan ini merupakan masalah kebenaran; yaitu, untuk tahu lebih banyak lagi dari pada menjadi lebih banyak lagi. Dengan demikian, saudara menemukan bahwa banyak sekali orang yang berada dalam posisi itu, telah sangat maju dalam pengetahuan mereka tentang kebenaran, tetapi mereka tahu lebih banyak daripada yang sesungguhnya, dan entah bagaimana pertumbuhan rohani mereka sendiri dalam keserupaan dengan Kristus tidak sejalan dengan cara apa pun atau dalam proporsi yang pantas dengan kemajuan mereka dalam pengetahuan hal-hal tentang Kristus. Itu adalah bahaya yang datang masuk dengan hal ini sendiri yang sedang kita bicarakan ini.

5. Bahaya Kehilangan Hadiah

Kemudian, bahaya lebih lanjut ini – yaitu memberi kepentingan yang kurang bagi hadiah daripada yang seharusnya diberikan kepadanya. Keselamatan bukanlah hadiahnya. Keselamatan tidak pernah merupakan hadiahnya. Saudara tidak akan pernah bisa memenangkan atau memperoleh keselamatan; ini adalah hadiah gratis. Tetapi untuk menetap dengan keselamatan dalam kepenuhannya dan finalitasnya berarti bagi banyak sekali orang, kegagalan untuk mengenali bahwa ada hadiah – yang Rasul Paulus bicarakan ketika ia berkata: “Aku berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah …” (Filipi 3:14). Ada sesuatu yang lebih dari keselamatan, sesuatu yang terkait dengan tujuan penuh Tuhan dalam kemuliaan, sesuatu yang terkait dengan perwujudan penuh Tuhan di dalam umat-Nya yang terakhir; dan itu bukanlah sekedar bahwa mereka adalah orang-orang yang diselamatkan, tetapi bahwa mereka telah mencapai (dan Paulus menggunakan kata itu) kepada sesuatu. Paulus tidak pernah takut kehilangan keselamatannya. Ketika ia berkata: “Supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” (1 Korintus 9:27), ia tidak sedang berpikir tentang kehilangan keselamatannya, tetapi ia sadar bahwa ada sesuatu yang ia bisa kehilangan; ia bisa gagal untuk sesuatu, apa yang ia sebut “hadiah”; dan ia menghubungkan dengan pencapaiannya, suatu pertumbuhan dalam kehidupan rohaninya: “Bukan seolah-olah aku … telah sempurna.” Jika kita menetap dalam sikap yang mengatakan, “Keselamatan-ku sempurna, lengkap, dan final dalam Kristus. Tidak ada yang dapat ditambahkan kepadanya dan aku bersukacita karenanya” – ini mungkin saja berarti bahwa kita kurang memberikan kepentingan kepada hadiah daripada yang seharusnya kita berikan.

Jadi saudara lihat ada bahaya yang datang masuk dengan apa yang mungkin merupakan berkat terbesar.

Sisi Subjektif

Itu tidak mencakup semua dasarnya, tetapi itu seharusnya cukup untuk sisi itu untuk saat ini. Kita berpaling sejenak ke sisi lainnya – Kristus di dalam kita, atau pekerjaan subjektif Kristus. Apa arti dari Kristus di dalam kita? Kita tahu dari Firman bahwa ini adalah sesuai dengan gambar Kristus. Paulus menggunakan ungkapan: “Sampai rupa Kristus menjadi (sepenuhnya) nyata di dalam kamu” (Galatia 4:19). Di dalam keselamatan kita memiliki segalanya dalam kaitannya dengan kesempurnaan kita sendiri di dalam Dia. Ketika kita menerima Kristus, kita menerima di dalam diri kita secara potensi, semua yang ada di dalam Dia dalam kaitannya dengan karakter-Nya saat ini – tidak hanya posisi-Nya tetapi karakter-Nya, tandailah itu. Ini bukanlah DI MANA Dia melainkan APA Dia. Ini bukanlah sekarang tentang apa yang Ia miliki tetapi apa Dia ADALAH. Ia memiliki keselamatan kita, tetapi kita tahu apa Dia itu, dan “Apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” (1 Yohanes 3:2). Sehingga semua yang telah Ia berikan kepada kita secara potensi, ketika kita percaya, ada di sana untuk dikembangkan; dan, seperti yang dikatakan Paulus, Kristus harus sepenuhnya nyata di dalam kita, dan kita harus menjadi serupa dengan gambar Anak Allah. Itu adalah hal yang sangat luar biasa. Ini adalah: “Kristus di dalam kamu, pengharapan akan kemuliaan.” Kristus di dalam kita berarti bahwa pada akhirnya kita akan menjadi seperti Dia secara penuh. Tetapi ini bukanlah FAKTA dari kita yang diselamatkan, ini adalah TUJUAN dari kita yang diselamatkan. Ini bukanlah keselamatan dalam arti fundamentalnya dan awalnya; ini adalah keselamatan dalam usahanya mencapai makna penuhnya, gambar Kristus, Anak Allah.

Identifikasi dengan Kristus

Bagaimana kita menerima itu? Kita menerima itu dengan mengakui sisi kedua dari pekerjaan Kalvari. Di satu sisi – yang objektif – adalah apa yang telah dilakukan Kristus bagi kita, terpisah dari kita, di dalam Pribadi-Nya sendiri. Kita menerima sisi lain ini dari menjadi serupa dengan gambar-Nya – yang subjektif, dengan menerima bahwa Kristus tidak hanya melakukan itu UNTUK kita tetapi juga SEBAGAI kita, yaitu, secara representatif. Kita datang kepada Roma 6 dan mengakui bahwa ketika Kristus mati kita mati, ketika Kristus dikuburkan kita dikuburkan, ketika Kristus dibangkitkan kita dibangkitkan. Itu adalah pekerjaan perwakilan-Nya. Sekarang, kita menerima semua itu dalam iman yang sederhana di awal; tetapi, tandailah, itu tidak menjadi beroperasi dalam ukuran penuh apa pun sampai sisi objektif-nya telah diselesaikan. Harus ada penyelesaian, secara pasti, secara positif, akhirnya, bahwa keselamatan kita di dalam Kristus adalah sempurna dan lengkap, sebelum dapat ada ukuran penuh apa pun dari pekerjaan Kristus di dalam hati kita. Tuhan harus memiliki dasar untuk bekerja.

Di sinilah di mana bahaya datang masuk dengan berkat besar. Oh! Ini adalah wahyu yang luar biasa, penyingkapan yang indah, bahwa Allah telah memilih untuk menjadikan kita seperti Kristus – tidak hanya untuk menyelamatkan kita dengan keselamatan yang sempurna sehingga pertanyaan tentang dosa dan penghukuman dijawab sampai akhirnya dan untuk selamanya, tetapi untuk menyesuaikan kita dengan gambar Anak-Nya; sungguh suatu wahyu yang luar biasa, sungguh suatu berkat yang luar biasa! Ya, tetapi Allah tidak dapat melakukan hal kedua itu sampai hal pertama telah diselesaikan, sebab di alam itulah bahwa ada bahaya yang tak terkatakan. Apa bahayanya? Inilah dia.

Bahaya Penangkapan Subjektif

Jika Tuhan akan mulai bekerja untuk mengosongkan kita dari diri kita sendiri demi memberikan ruang bagi Tuhan Yesus; untuk menunjukkan kepada kita diri kita sendiri demi menunjukkan kepada kita Tuhan Yesus; untuk membuat kita tahu apa yang ada di dalam diri kita demi membuat kita tahu apa Kristus itu di dalam kita; untuk membuat kita tahu kelemahan kita demi membuat kekuatan Kristus sempurna di dalamnya; untuk membuat kita mengetahui kebodohan kita demi menjadikan Kristus sebagai hikmat kita, sempurna di dalam kita; jika Ia akan mulai melakukan itu dan pertanyaan tentang keselamatan kita belum diselesaikan, iblis akan langsung melompat masuk dan menggunakan pekerjaan Allah itu sendiri untuk melawan kita, dan ketika Tuhan sedang berurusan dengan kita untuk memberikan ruang bagi Anak-Nya, iblis akan mulai berbicara: “Kamu berada di bawah penghakiman, Allah menentang-mu, urusan Allah ini sendiri dengan-mu adalah bukti bahwa keselamatan-mu tidak pasti.” Dan demikianlah terjadinya dengan banyak orang yang di dalam siapa Tuhan mulai mengerjakan hal-hal. Mereka membiarkan musuh untuk melompat masuk dan memegang pekerjaan Allah itu sendiri dan mengubahnya melawan Allah, dengan memunculkan keraguan di hati mereka tentang keselamatan mereka.

Apakah saudara melihat itu? Begitu sering hal itu dilakukan, dan bahayanya ada di sana, berjalan tepat di samping berkat terbesar di sepanjang waktu. Dengan demikian, musuh berusaha menggunakan kebenaran Allah melawan Allah.

Sekarang, sisi subjektif dari pekerjaan Allah menuntut, untuk hasil pekerjaannya yang efektif, bahwa kita telah menyelesaikan sekali dan untuk selamanya masalah tentang keselamatan kita; itu datang terlebih dahulu! Jika saudara hanya memiliki satu sisi; yang objektif, dan semua penekanan saudara adalah pada sisi itu, saudara mungkin akan menjadi dangkal dan saudara mungkin tidak akan bertumbuh secara rohani. Jika saudara hanya memikirkan yang subjektif, saudara menjadi introspektif dan mulai meragukan keselamatan saudara; mata saudara selalu tertuju pada diri saudara sendiri, dan hasilnya adalah bahwa saudara mulai mencari sesuatu di dalam diri saudara sendiri yang dapat memuji diri sendiri di hadapan Allah; dan di situlah terletak pengingkaran atas karya keselamatan yang sempurna yang telah dicapai oleh Tuhan Yesus. Saudara lihat, itu adalah merongrong dan meremehkan seluruh pekerjaan Kalvari. Kedua hal ini harus berjalan bersama. Di satu sisi – sepenuhnya dan secara final-nya di dalam Kristus, kita sama sempurnanya seperti saat pertama kita percaya, sesempurnanya yang kita bisa. Di sisi lain – semua yang ada di dalam Kristus akan dijadikan nyata, tidak secara TEORI benar, tetapi SEBENARNYA benar di dalam kita oleh Roh Kudus. Tetapi yang kedua menuntut yang pertama, dan kita harus menjaga keseimbangannya. Kita harus selalu bersukacita dalam kenyataan bahwa nama kita tertulis di sorga, bahwa kita telah diselamatkan dengan keselamatan yang sempurna; tetapi, di sisi lain, kita harus ingat bahwa ada sesuatu yang Tuhan ingin lakukan – bukan untuk membuat keselamatan nyata, tetapi untuk menjadikan gambar Kristus sebagai hal yang batiniah. Itu adalah hasil pekerjaan keselamatan.

Jadi keseimbangan ini diperlukan, dan kita harus memberikan penekanan yang sama. Jika kita terlalu menekankan yang subjektif, kita mengambil sesuatu dari kemuliaan Kristus. Jika kita terlalu menekankan yang objektif, kita mengambil sesuatu dari tujuan Allah. Ini adalah masalah pekerjaan Allah di dalam Kristus, dan tujuan Allah di dalam Kristus: dan kedua hal ini harus memiliki tempatnya masing-masing.

Semoga Tuhan memberi kita pengertian, sehingga kita datang ke tempat peristirahatan dan dibebaskan dari bahaya yang mengintai di sekitar setiap berkat Ilahi.


Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.