Austin-Sparks.net

Orang Kristen Dalam Tanda Kurung

oleh T. Austin-Sparks

Pertama kali diterbitkan di dalam majalah "A Witness and A Testimony" Juli-Agustus 1951, Jilid 29-4. Judul asli: "Parenthetical Christians". (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)

“Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka: “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” (Kisah Para Rasul 19:1-2).

Kurangnya Roh Kudus yang Menyertai Kepercayaan

Saya ingin berbicara kepada saudara untuk sementara ini tentang apa yang saya yakini sebagai sebuah fakta. Saya tidak mempunyai teori, tidak memiliki ajaran yang sistematis tentang ‘berkah kedua’, tetapi saya percaya bahwa ada sesuatu yang diwakili oleh kata ini – memang, saya tahu ada sesuatu yang merupakan sebuah fakta. Bahwa Paulus harus mengajukan pertanyaan dalam bentuk ini, “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus ketika kamu menjadi percaya?” (sebab ini adalah terjemahan yang tepat; bukan, “Apakah kamu telah menerima Roh Kudus sejak kamu menjadi percaya?”) menyiratkan bahwa beberapa jenis hubungan dengan Kristus mungkin terjadi tanpa menerima Roh Kudus. Bagi saya, itu tampaknya tersirat dalam pertanyaan ini sendiri. Paulus sekaligus menganggap murid-murid ini sebagai orang percaya, tetapi ia memiliki sebuah pertanyaan tentang mereka dan mengajukan pertanyaannya kepada mereka.

Ada sesuatu yang disebut sebagai orang Kristen ‘dalam tanda kurung’ – satu di antara dua hal. Di sini tanda kurungnya adalah antara percaya kepada Kristus dan menerima Roh Kudus. Orang-orang percaya itu, jadinya dapat dikatakan, ada dalam tanda kurung. Tetapi perhatikan, ini bukanlah posisi Perjanjian Baru yang normal. Berkali-kali, tepat di awal – pada saat orang percaya – orang-orang percaya menerima Roh Kudus dengan cara yang sangat pasti. Sikap para Rasul terhadap masalah ini sangatlah jelas; mereka berpendapat bahwa hanya percaya saja tidaklah cukup. Mereka akan memastikan bahwa mereka yang telah menjadi percaya menerima Roh Kudus. Saya tidak akan berhenti untuk memberi saudara contoh-contohnya, sebab saudara tahu contoh-contohnya. Situasi di Efesus ini tidak normal dalam Perjanjian Baru. Mungkin kita dapat menyebutnya sebagai hal yang tidak biasa, tetapi itu bisa terjadi dan saya khawatir sangat seringnya hal ini demikian. Saya hampir cenderung untuk mengatakan bahwa untuk berada di dalam kurung, untuk berada di dalam tanda kurung, untuk berada di antara percaya kepada Kristus dan menerima Roh Kudus, ini telah menjadi hal yang wajar.

Roh Kudus Menyempurnakan Hubungan dengan Kristus

Ini berarti bahwa ada sesuatu yang menyempurnakan hubungan dengan Kristus. Terlepas dari sesuatu itu, kehidupan Kristen sebagian besarnya negatif atau netral, dalam posisi atau keadaan ditangguhkan, tak tentu, bersifat sementara, seolah-olah ada sesuatu yang lebih yang belum terjadi. Murid-murid itu telah percaya, tetapi masih ada sesuatu yang perlu terjadi. Begitulah cara kerjanya, tidak ada keraguan tentang itu. Ada banyak orang yang telah percaya – percaya bahwa Yesus adalah Kristus, percaya pada fakta kelahiran, kehidupan, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya, dan bahkan tentang kedatangan-Nya kembali, dan lebih banyak lagi tentang ajaran Kristen – dan, setelah menjadi percaya, mereka telah menjalin hubungan tertentu dengan-Nya; dan namun ada jeda, tampaknya ada kekurangan sesuatu, dan seiring berjalannya waktu kekurangan itu menjadi lebih ditekankan, lebih jelas, lebih nyata bagi mereka yang peduli dan bagi orang lain yang mengenalnya. Di dalam Gereja, mereka adalah negatif atau netral, atau entah bagaimana ditangguhkan, bersifat sementara. Saudara merasa bahwa sesuatu harus terjadi pada mereka, sesuatu diperlukan.

Apakah itu yang ditemukan Paulus? Saya sangat yakin bahwa itu benar, dan ia tidak dapat menerima kondisi itu. Ia sekaligus berusaha untuk datang sampai ke akarnya dan memperbaikinya; dan ternyata ditemukan bahwa, meskipun mereka telah percaya – telah menerima kebenaran tertentu yang mengakibatkan mereka menerima Yesus – mereka tidak seluruhnya benar, terbebaskan, tersebar luas, efektif. Sesuatu masih harus terjadi. Hubungan mereka dengan Kristus harus dalam beberapa cara dibawa kepada kegenapan, kelengkapan.

Penyempurnaan ini (seperti yang kita lihat dalam setiap kasus dalam Perjanjian Baru, dan seperti yang saya yakin, banyak dari kita mengetahuinya dalam pengalaman) menempatkan hidup pada dasar yang sama sekali baru. Memang, ini menempatkan hidup pada apa yang kita sebut tingkat supranatural. Tidak ada keraguan tentang itu dalam kasus yang disebutkan dalam Perjanjian Baru. Saksi dilahirkan bahwa ini memang membawa masuk fitur-fitur dan faktor-faktor supranatural, dan menempatkan hidup pada tingkat itu.

Efek dari Roh

(a) Orang yang Berubah

Di tempat pertama, orang-orang itu sendiri sangat berbeda. Saudara mungkin bertemu mereka dan melihat mereka sebagai orang-orang biasa, di antara orang-orang, tetapi saudara juga bertemu dengan suatu faktor ekstra. Saudara menemukan bahwa di dalam mereka ada Kehadiran lain. Ini bukan hanya mereka yang saudara temui. Yang Lain itu adalah Roh Kudus, Diri Tuhan Sendiri, dan Ia tidak netral. Jika Roh Kudus benar-benar ada di sana, hidup tidak negatif dan netral, ditangguhkan, sementara. Sifat kepositifan tertentu dibawa ke dalam hidup itu sendiri, ke dalam individu itu sendiri. Yang tersebut tidak hanya hilang di tengah-tengah orang banyak. Setiap-tiap dari mereka adalah vital, setiap-tiap dari mereka adalah titik kehidupan, setiap-tiap dari mereka membawa sesuatu yang lebih dari sekedar dirinya sendiri, dan yang ekstra itu adalah Roh Kudus, itu adalah Kristus. Itu membuat perbedaan yang luar biasa bagi kita, dan perbedaannya adalah bahwa kita tidak hanya dan sekedar diri kita sendiri – siapa kita itu dalam diri kita sendiri. Ada Yang Lain ini yang ditemui, yang disentuh, dan yang menyentuh. Begitulah dulunya, begitulah sekarang juga, begitulah seharusnya untuk seterusnya. Mungkin Paulus melihat kelompok orang percaya ini di Efesus, dan tidak menemukan apa pun di dalam diri mereka selain diri mereka sendiri – banyak orang berkumpul, mungkin, dengan kepentingan yang sama, tetapi tidak ada registrasi, tidak ada ‘garam.’ Ia berkata – ‘Apa masalahnya? Apakah kamu menerima Roh Kudus ketika kamu menjadi percaya? Sulit untuk percaya bahwa kamu menerima-Nya.’ Penerimaan seperti itu membuat perbedaan bagi orang yang bersangkutan.

(b) Sumber Daya Supranatural Tersedia

Kemudian hal itu membawa kepada dasar supranatural tentang sumber daya – bahwa kita tidak dibiarkan dengan sumber daya kita sendiri, untuk menarik hanya dari hidup kita sendiri. Tidak, ketika kita berada di ujung, itu bukanlah akhirnya; ketika kita dihabiskan, itu bukanlah kelabasan. Oh, biarkan hal ini datang kepada kita sebagai sebuah tantangan nyata! Begitu sering kita menganggap diri kita sendiri sebagai ukuran segala sesuatu. ‘Oh, aku sangat lelah, aku merasa sangat buruk, aku tidak merasa bahwa aku bisa pergi ke pertemuan’ – dan jadi kita menjauh, menganggap kondisi kita sendiri sebagai segalanya yang bisa diandalkan. Ada tingkat lain untuk hidup, dasar lain; dan jika saudara ingin mengujinya, jika saudara benar-benar telah menerima Roh Kudus; saudara dapat memegang Roh Kudus pada saat kelemahan yang paling besar dan menemukan diri saudara sendiri mampu memenuhi permintaan yang luar biasa, untuk menghadapi sesuatu yang saudara sama sekali tidak mampu dalam diri saudara sendiri. Tidak ada tempat, dan ini sama sekali salah, bagi orang Kristen mana pun untuk mengatakan, ‘Yah, aku tidak bisa, oleh karena itu aku tidak mencoba; aku telah dibuat seperti ini dan aku belum mendapatkan karunia ini dan itu, aku tidak memiliki kualifikasi ini dan itu’ – dan dengan demikian untuk menetap dan menjadi netral. Saya mengatakan kepada saudara bahwa jika saudara telah menerima Roh Kudus, sikap yang seperti itu salah dan tidak perlu. Ketika Roh Kudus hadir, kita ditempatkan di atas dasar supranatural dalam kaitannya dengan sumber daya, dan kita dapat membuktikan berulang kali bahwa ketika kita sama sekali tidak memiliki apa-apa, dan ini akan menjadi kegilaan dan kebodohan bagi kita untuk menulis, kita dapat memegang Allah, Roh Kudus dan melalui dengan penuh kemenangan dan keluar di ujung yang lain dengan lebih banyak hidup daripada yang kita miliki di awal – bertentangan dengan alam, supranatural.

Saya katakan bahwa saya sedang berbicara tentang fakta, bukan teori ‘berkah kedua’; dan saya dapat berbicara kepada saudara dari pengalaman pribadi saya tentang fakta itu. Saya tahu apa yang saya bicarakan. Ini adalah fakta. Roh Kudus di dalam diri sungguh berarti tingkat lain akan sumber daya, yang bukan hanya tingkat alami kita; kita tidak dibiarkan sendiri; jadi jangan merenungkan proposisi apa pun dari sudut pandang apa saudara itu atau bukan dalam diri saudara sendiri. Sudut pandang itu dalam dirinya sendiri mungkin benar sekali; tetapi bisa ada penumpangan pada Tuhan oleh iman, mengatakan, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13). Saudara terkejut dengan apa yang dapat saudara lakukan jika saudara mengetahui kenyataan agung ini dari Roh yang berdiam di dalam; saudara mampu melakukan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh saudara. Seharusnya seperti itu. Itu adalah romansa kehidupan sejati di dalam Roh.

(c) Karunia Fakultas Baru

Kemudian lagi, ada fakultas baru yang diberikan kepada kita dengan menerima Roh Kudus. Di sinilah bahwa keajaiban mengikuti keajaiban. Bagaimana saya bisa menggambarkan itu? Apakah saudara akan bersabar untuk mendengarkan kesaksian pribadi? Selama bertahun-tahun saya berkhotbah, tetapi saya harus mengambil materi saya dari buku-buku dan segala macam arahan, dan mengumpulkannya dan membuat sesuatu untuk dikhotbahkan; dan meskipun saya mengkhotbahkannya dengan sekuat tenaga sebagai keyakinan saya, saya telah mendapatkannya dengan cara itu, dan satu hal yang saya rindukan selama bertahun-tahun itu adalah sesuatu yang langsung dengan dan dari sorga – sebuah perkataan segera dan langsung tentang Tuhan di dalam hati saya melalui Firman-Nya sehingga saya dapat berbicara apa yang Tuhan katakan kepada saya. Dan terjadilah krisis besar dalam Roma 6 itu, dan itulah yang keluar. Sejak saat itu hingga saat ini, oleh kasih karunia Allah, saya telah dapat melihat dalam Kitab Suci lebih banyak lagi dari pada apa yang dapat diketahui hanya dengan upaya intelektual. Saya dapat mengambil Firman Allah dan melihat melalui surat itu kepada makna, prinsip, ke dalam pemikiran Allah. Dalam mengatakan hal seperti itu, saya tidak berani mengatakan bahwa saya telah mendapatkan semuanya. Kita hilang di lautan yang tak terbatas ini; tetapi ini adalah sesuatu untuk memiliki kemampuan untuk memahami. Ini memberi saudara dunia lain di luar dunia saudara sendiri. Itulah maksud saya. Roh Kudus memberikan kemampuan itu untuk melihat lebih banyak, untuk melihat lebih dalam – bukan untuk kita menjadi fantastis, mistis, gaib, dan hal-hal semacam itu, tetapi benar-benar memberi kita mata batin. Ini adalah hal yang luar biasa. Apakah saudara mengatakan bahwa semua yang telah percaya telah mendapatkannya? Saya jauh dari yakin apakah hal-hal ini benar dalam kasus semua orang percaya.

Roh yang Dikenal Hanya melalui Salib

Saudara perhatikan bahwa ada diberikan kepada kita di dalam bagian ini kebenaran besar bahwa penerimaan Roh ini, dengan hasil yang luar biasa ini yang telah saya sebutkan, dan, tentu saja, lebih banyak lagi, adalah masalah kematian dan kebangkitan Kristus ke dalam apa kita ditempatkan melalui iman – apa yang telah kita sebut identifikasi dengan Kristus dalam kematian, penguburan dan kebangkitan; sebab itulah apa yang Paulus di sini sebutkan dalam memanggil kepada mereka untuk dibaptis ke dalam nama Tuhan Yesus. Semua ajaran tentang identifikasi dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan dikumpulkan dalam baptisan. Orang-orang percaya yang terkasihi, meskipun ini mungkin dalam jam-jam terakhir dalam hidup saudara, saudara harus keluar dari dasar lama dari kehidupan alami yang lama. Jika itu memerintah, jika itu mengendalikan, jika itu adalah lingkup utama dan satu-satunya saudara, saudara harus keluar darinya, dan saudara hanya bisa keluar darinya melalui kematian dan kebangkitan.

Kematian Tuhan Yesus adalah keluaran-Nya. “Musa dan Elia … berbicara tentang tujuan kepergian-Nya (keluaran-Nya) yang akan digenapi-Nya” (Lukas 9:31). Sungguh keluaran yang luar biasa! Pembebasan, pelepasan dari semua keterbatasan hidup ini dalam kaitannya dengan waktu, ruang, dan segala yang lainnya! Semua keterbatasan itu diruntuhkan oleh Salib-Nya! Kita dilepaskan oleh Salib. Jika kita benar-benar mengenali Salib sebagai pengalaman, sebagai sesuatu ke dalam apa, dengan iman, kita pastinya berdiri untuk akhir dari kontrol, pemerintahan, dan keterbatasan (serta segala kejahatan) dari kehidupan alami yang lama, dan jika dengan iman, kita berpegang pada Kristus yang telah bangkit, sebagai diri kita sendiri yang telah bangkit di dalam Dia, kita dibebaskan. Oh, bukankah itu adalah kebutuhan begitu banyak orang Kristen untuk dibebaskan, untuk dilepaskan, untuk dibebaskan di dalam? Mereka diikat. Kita harus mengatakan tentang orang-orang tertentu, ‘Mereka semuanya terikat dalam diri mereka sendiri.’ Sekarang janganlah pergi dan masuk ke dalam kusut dan kabut tentang ‘berkah kedua’. Inti masalahnya ada di sini. Roh Kudus datang atas dasar kebangkitan-persatuan, dan semua yang lainnya mengikuti. Mari kita tantang hati kita sendiri. Apakah kita berada di alam yang masih sementara, masih ditangguhkan, masih diikat, masih diatur oleh kehidupan dan tatanan alami kita? Jika demikian, ada sesuatu yang salah; dan ini mungkin dalam kasus saudara, seperti di dalam kasus saya, bahwa setelah bertahun-tahun percaya, menjadi hamba Tuhan, hal itu terjadi. Saya selalu ragu untuk mengatakan bahwa saya menerima Roh Kudus pada saat itu, sebab itu akan menyatakan semacam ajaran kepada apa semua orang lain harus disesuaikan; tapi saya tahu hal itu terjadi. Pada hari saya memahami dengan cara baru makna Kristus dalam kematian, penguburan dan kebangkitan, Roh Kudus mengikutinya dan melakukan sesuatu di dalam saya. Ini telah berlangsung semakin banyak sejak saat itu dan masih harus berjalan sangat jauh, tetapi itu adalah titik baliknya. Sementara saya akan sangat menyesal untuk membuat kesulitan bagi saudara atas hal ini dan membuat saudara khawatir tentang kondisi saudara sendiri, saya mengatakan kepada saudara bahwa ada sesuatu yang lebih bagi seorang percaya yang masih berada dalam posisi yang terbatas, dalam tanda kurung ini – seorang yang percaya yang masih ‘dalam kurung’. Tuhan singkirkan kurung besi itu dan buatlah kita tahu seperti apa hidup oleh Roh itu sebenarnya!

Ada dua kata pengamanan yang diperlukan dalam hubungan ini saat saya menutup. Perasaan kekurangan ini telah mengirim banyak orang ke dalam pencarian kekuatan-jiwa yang intensif untuk sebuah pengalaman, dan dengan demikian pintu telah dibuka untuk pekerjaan palsu Iblis yang paling serius, dengan masalah-masalah yang mengerikan. Ingatlah, ini bukanlah kekuatan-jiwa kita yang merupakan pintunya, tetapi Salib, kematian kita bersama Kristus.

Maka, ini mungkin saja bahwa banyak orang – tidak seperti murid-murid di Efesus ini – telah menerima Roh, tetapi tidak berjalan oleh Roh, dan akibatnya telah gagal dipimpin oleh-Nya ke dalam segala kebenaran.


Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.