Austin-Sparks.net

Saling Melengkapi, Tidak Bertentangan

oleh T. Austin-Sparks

Pertama kali diterbitkan di dalam majalah "A Witness and A Testimony" Jul-Agt 1965, Jilid 43-4. Judul asli: "Complementary, Not Contradictory". (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)

“Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu” (Kisah Para Rasul 2:34-35).

“Yesus berdiri di sebelah kanan Allah …” “Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah” (Kisah Para Rasul 7:55-56).

“Jika Kristus ada di dalam kamu”; “… Roh-Nya, yang diam di dalam kamu” (Roma 8:10, 11).

Ini adalah hal yang harus dipahami dengan jelas oleh semua orang Kristen bahwa untuk mengacaukan kebenaran Allah sering sekali adalah untuk membatalkan nilai mereka di dalam kehidupan orang percaya, dan lebih buruk dari itu, untuk membawa sebuah kondisi yang merupakan kontradiksi positif dari apa yang adalah mendasar bagi Kekristenan sejati. Dengan keseriusan yang besar maka kami berusaha membedakan antara aspek-aspek penting yang berbeda dari kebenaran, dan bagian-bagian di atas mewakili salah satu contoh yang sangat penting. Meskipun ada tiga kutipan yang diberikan, sesungguhnya hanya ada dua hal yang benar-benar terpisah yang ditandakan. Dua yang pertama adalah hanyalah dua sisi dari satu hal, tetapi sementara keduanya dan yang ketiga merupakan kehidupan Kristen yang penuh, dan sangat penting untuk kepenuhan rohani seperti itu, mereka adalah dua hal yang jelas berbeda yang tidak boleh dibiarkan tumpang tindih.

Kristus di Sorga: (a) ‘Duduk’

Di dalam dua yang pertama, Kristus direpresentasikan sebagai berada di sorga di sebelah kanan Allah, tetapi dalam dua postur, ‘duduk’ dan ‘berdiri’. Tidak ada kontradiksi di sini. Kita harus ingat bahwa kita berada di hadapan bahasa yang bersifat kiasan. Dalam “duduk”-Nya – “mendudukkan” (Efesus 1:20): “Duduklah” (Kisah Para Rasul 2:34) – ada pengesahan Ilahi bahwa pekerjaan-Nya lengkap dan sempurna, dan bahwa sebagai Anak Manusia, Ia telah menang dan mewarisi tempat kehormatan dan kemuliaan mutlak. “Yesus, kita lihat … dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat” (Ibrani 2:9). Di sebelah kanan adalah pertama-tama, tempat kehormatan. Ini adalah sangat penting bahwa dispensasi baru yang dimulai dengan Pentakosta, dimulai dengan Kristus duduk di sebelah kanan Allah. Semuanya dimulai dengan pekerjaan yang telah selesai! Hari ketujuh hari peristirahatan – menjadi hari pertama. Warna-warna pelangi berakhir di mana mereka mulai. Ini adalah hukum oktaf, yang kedelapan adalah sama seperti yang pertama dan menandai awal yang baru. Kehidupan Kristen kita dimulai pada titik di mana pekerjaan telah selesai di dalam Perwakilan Anak Manusia kita. Tidak ada yang perlu ditambahkan, baik dalam kebutuhan atau kemungkinan. Segera kita mencoba memberi kontribusi sesuatu untuk itu, kita pada dasarnya, untuk diri kita sendiri, membatalkan semuanya itu, dan Allah mundur. Kita akan kembali ke itu lagi saat ini.

Kristus di Sorga: (b) ‘Berdiri’

Berkenaan dengan postur kedua Kristus sebagai yang berada di sorga – “berdiri di sebelah kanan Allah” – ini terlihat ketika Jemaat berada dalam konflik, atau ketika hal-hal perlu dilakukan untuknya, bukan dalam arti pembenaran-nya, tetapi untuk pembelaan-nya dan dukungan-nya dalam kesulitan. Terpujilah Allah, ada Satu dalam kemuliaan yang berdiri untuk kita, dan Ia akan memastikan bahwa musuh melampaui batas dirinya sendiri, seperti dalam kasus Stefanus. Banyak yang bisa dikatakan tentang itu, tetapi ini bukanlah subjek kita sekarang.

Kita langsung menuju ke posisi ketiga Kristus:

“Kristus di dalam kamu”

Kesulitan mental apa pun terhadap dua lokasi Kristus yang begitu terpisahnya pada saat yang sama, dilampaui oleh kata-kata selanjutnya “oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” Kristus dan Roh Kudus adalah satu.

Di sini kita menyeberangi ke tahap hal-hal yang lain seluruhnya, dan satu-satunya penghubung antara keduanya adalah bahwa yang kedua adalah hasil pekerjaan yang pertama.

“Kristus di dalam kamu” adalah untuk kita yang diubah “menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya (Anak Allah)” (Roma 8:29). Ini adalah untuk mengerjakan di dalam kita apa yang telah disempurnakan oleh-Nya. Ini adalah seluruh alam keberadaan kita yang dibuat menjadi seperti Kristus; memiliki semua fakultas dan ciri-ciri Kristus, yang berdiam di dalam kehidupan baru yang diterima pada saat kelahiran baru, dibawa ke kedewasaan. Setiap kebajikan rohani dan bersifat Kristus harus dibawa ke pertumbuhan penuh; kasih, kelemahlembutan, kebaikan, kelembutan, kecerdasan, dan lain-lain; sehingga kita bukan hanya orang Kristen secara teori dan ajaran, tetapi yang nyata, secara rohani bertanggung jawab dan dapat dipertanggung-jawabkan, dengan akar masalahnya di dalamnya. Ini, bagaimanapun, membutuhkan banyak disiplin; apa yang disebut ‘hajaran’. Disiplin ini, yang menggunakan banyak bentuk kesengsaraan dan percobaan, memiliki efek membawa kepada terang siapa kita sebenarnya di dalam diri kita sendiri, dan ini adalah gambaran yang buruk. Ciri-ciri kita sendiri tidak membaik semakin kita melanjutkan. Kita tahu dengan lebih banyak lagi betapa miskin-nya, melarat-nya, menyedihkan-nya kita itu, dan – kecuali karena kasih karunia Allah – tanpa harapan. Tetapi sesuatu sedang dilakukan jauh di dalam yang akan menunjukkan dirinya sendiri pada waktunya untuk kemuliaan Allah.

Kebingungan Menghasilkan Kelumpuhan

Tapi di sinilah titik bahaya kita. Jangan biarkan anak Allah yang hatinya adalah terhadap Tuhan, yang tidak dengan sengaja dan disengaja dan dengan sadar menolak Roh Kudus, selama satu saat pun membingungkan ‘hajaran’ dan penemuan jati-diri yang menyertainya dengan penghakiman. Saudara melakukan ini dengan membahayakan sukacita keselamatan saudara. Jika seorang anak Allah yang mengasihi Tuhan dan tidak menginginkan apa pun selain untuk menjadi baik bagi-Nya berpikir bahwa ia berada di bawah penghukuman dan kutukan Allah sebab ia menemukan betapa jahatnya hatinya sendiri, pikiran itu membawa serta saran bahwa Kristus tidak mati untuk dosa-dosa kita; bahwa murka Allah tidak dihabiskan pada-Nya dan oleh-Nya ketika Ia dijadikan dosa bagi kita. Ini kembali ke belakang pekerjaan yang telah selesai dan Kristus yang duduk di sebelah kanan Allah, dan menentang dan menyangkal batu-karang keselamatan kita itu sendiri – pembenaran oleh iman. Iblis sekali lagi diberikan tempat kekuasaan sejauh mana seorang yang seperti itu bersangkutan dengan pemikiran seperti itu. Tidak, seribu kali Tidak! Meskipun saya dapat menemukan kedalaman kedengkian yang tak terbayangkan dalam hati saya sendiri, jika saya telah menaruh iman kepada Yesus Kristus sebagai pembawa jauh dosa saya dan diri saya sendiri, kesempurnaan-Nya ditempatkan pada akun saya dan Allah melihat saya di dalam Dia. Ini tidak akan pernah, tidak akan pernah menjadi kesempatan bagi saya untuk hidup dengan puas atas dasar diriku sendiri. Tanpa mengerjakan semua alasan untuk dan sifat pertumbuhan Kristen, dengan semua nilai dalam pelayanan yang keluar darinya, biarkan saya tetap pada penekanan ini. Ada begitu banyak anak Allah yang terkasihi yang telah begitu membingungkan kedua hal yang telah disebutkan itu sehingga mereka berada dalam kondisi yang sama sekali negatif. Mereka lumpuh oleh rasa keberdosaan mereka. Mereka telah melihat kebutuhan untuk aplikasi subjektif Salib Kristus, dan telah mengakui bahwa ketika Kristus mati, mereka mati di dalam Dia; tetapi kesadaran bahwa pekerjaan itu belum diselesaikan di dalam mereka telah menghasilkan kehidupan mereka di dalam dunia kematian, dan mengetahui sedikit atau tidak sama sekali tentang fakta yang tidak dapat benar-benar dipisahkan dari persatuan dalam kematian dengan Kristus, yaitu, persatuan dalam kebangkitan dan peninggian. Jika seorang seperti itu harus membaca ini, bolehkah saya mengatakan kepada saudara bahwa jika saudara tidak bahagia, khawatir, depresi, atau negatif, tidak pasti, kurang dalam jaminan mutlak, dan oleh karena itu terbatas dalam kegunaan saudara kepada Tuhan, saudara telah sepenuhnya salah mengerti dan salah memahami kebenaran persatuan dengan Kristus. Saudara benar-benar bertentangan dengan apa yang saudara percayai. Akan lebih baik jika saudara menempatkan kembali kebenaran subjektif saudara sampai saudara telah sepenuhnya dan secara teguh didirikan dalam fakta-fakta agung tentang apa yang benar-benar diartikan dari Kristus duduk di sebelah kanan Allah bagi saudara. Namun demikian, ini adalah mungkin untuk bergerak dengan penuh kemenangan dan kuat di jalan pekerjaan Roh secara batiniah yang dalam, sementara mengetahui ketergantungan dan kelemahan yang menyeluruh.

Biarkan saya memohon saudara lagi bahwa saudara tidak membiarkan kedua hal ini menjadi membingungkan. Jika saudara datang pada kesadaran baru dari ketidakberhargaan saudara sendiri, katakan, Ya, itu termasuk wilayah kerja Allah di dalam diri-ku, dan Ia akan berurusan dengan itu, tetapi tidak ada bedanya sama sekali akan penerimaan-ku di dalam yang Kekasih selama aku tidak membenarkan kesalahan-ku, mempermisikannya, dan menerimanya. Ingatlah, sahabat yang terkasihi, bahwa Allah menuntut dasar pertama, dasar iman kita yang mantap dalam pekerjaan Kristus yang telah selesai dan disempurnakan, untuk membuat permulaan apa pun di dalam kita. Ini akan sangat fatal bagi-Nya untuk menyentuh bagian dalam jika Ia tidak memiliki iman yang objektif itu. Kita harus berhati-hati bahwa kita tidak mengacaukan tatanan Allah dan membawa diri kita sendiri ke dasar yang salah. Ini hanya dapat menghasilkan kesaksian yang hancur dan banyak gratifikasi kepada Iblis atas biaya Tuhan di dalam kita.


Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.